Sabtu, 19 September 2015

Artikel Kesehatan


CONTOH ARTIKEL KSEHATAN
MANFAAT JAMUR
            Jamur, pastinya kita kenal tanaman satu ini. Tanaman atau tumbuhan yang dikenal dengan sebutan pungi dalam pelajaran biologi ini merupakan tanaman atau tumbuhan yang tidak memiliki zat klorofil atau zat hijau daun. Tanaman ini biasanya tumbuh dan hidup di tempat basah,lembab,di kayu yang telah mati ataupun kayu yang lapuk.
            Walaupun tanaman ini tidak memiliki zat klorofil, ternyata jamur memiliki manfaat yang tidak semua orang mengetahuinya. Manfaat yang terdapat pada tanaman ini yaitu bisa mengobati serta mencegah berbagai penyakit seperti : kanker, tumor, diabetes serta dapat mencegah HIVS. Selain itu, jamur juga memiliki kandungan kolesterol  20% lebih rendah dari daging.
            Nah, ternyata banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari tanaman satu ini. Bagi anda yang sebelumnya tidak menyukai atau belum pernah mengosumsinya  maka cobalah anda mengosumsinya. Walaupun rasanya agak sedikit kenyal dan  kurang pas di lidah. Jamur tersebut mudah didapatkan di pasar tradisional dan supermaket terdekat.



Pembelajaran kelas X SMK


Kelas: X TSM

Tujuan Pembelajaran:
Ø  Mengenal Ragam Bahasa Baku
Ø  Pengenalan ragam bahasa/laras bahasa.

MENGENALI RAGAM BAHASA BAKU

            Kata baku adalah kata yang cara pengucapan atau pun penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar/kaidah-kaidah yang dibakukan.

            Dalam membicarakan ragam bahasa baku, kita perlu memperhatikan hal-hal berikut:

1.      Bahasa baku merupakan ragam bahasa yang dipakai dalam situasi resmi/formal, baik lisan maupun tulis. Pemakaian bahasa baku ini terdapat pada:
Ø  Pembicaraan di muka umum. Misalnya: pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas.
Ø  Pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya: berbicara dengan atasan, dengan guru/dosen, atau dengan pejabat.
Ø  Komunikasi resmi, misalnya: surat dinas, surat lamaran pekerjaan/ UUD.
Ø  Wacana teknis, misalnya: makalah, tesis, disertasi, skripsi.

2.      Segi kebahasaan yang telah diupayakan pembakuannya meliputi:
Ø  Tata Bahasa Baku
Ø  Kosa kata yang berpedoman pada Kamus Besar Bahasa Idonesia (KBBI)
Ø  Istilah kata yang berpedoman pada Pedoman Pembentukan Istilah.
Ø  Ejaan yang berpedoman pada Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD)
Ø  Kriteria lafal baku adalah tidak menampakkan dialek kedaerahan.

Fungsi bahasa baku yaitu:
a.       Pemersatu
            Pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu kesatuan masyarakat bangsa, yaitu dapat dilihat pada kemampuannya dalam menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

b.      Pemberi kekhasan
            Pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.

c.       Pembawa kewibawaan
                  Pemakaian bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakaiannya.

d.      Kerangka Acuan
            Bahasa baku menjadi tolak ukur benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang/sekelompok orang.


Ciri-ciri Bahasa Baku:

1.      Tidak dipengaruhi bahasa daerah.
contoh: dilihatin (tidak baku) seharusnya dilihat (baku)
2.      Tidak dipengaruhi oleh bahasa asing
contoh: lain kesempatan (tidak baku) seharusnya kesempatan lain (baku)
3.      Bukan ragam bahasa percakapan
contoh: Kasih (tidak baku) seharusnya memberi (baku), tapi (tidak baku) seharusnya tetapi (baku).
4.      Pemakaian imbuhan secara eksplisit
contoh: Ia kerja keras (tidak baku) seharusnya Ia bekerja keras (baku), Tyson serang lawannya (tidak baku) seharusnya Tyson menyerang lawannya (baku).
5.      Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
contoh: disebabkan dengan (tidak baku) seharusnya disebabkan oleh (baku)
6.      Tidak terkontaminasi (tidak tercampur baur) dan tidak rancu (tidak bermakna ganda). Contoh:  mengenyampingkan (tidak baku) seharusnya mengesampingkan (baku).
7.      Tidak mengandung arti pleonasme (gejala penggunaan unsur bahasa berupa fakta yang berlebihan).
contoh:
Tidak Baku                                              Baku
                             
Para tamu-tamu                                         Para tamu
Pada zaman dahulu kala                           Pada zaman dahulu
Maju ke depan                                          Maju   
Mundur ke belakang                                 Mundur

8.      Tidak mengandung hiperkorek (kata yang sudah benar disalahkan karena ketidaktahuan pengguna)
contoh:

Tidak Baku                                              Baku

Insyaf                                                        Insaf
Syah                                                          Sah                                                     
Pitamin                                                      Vitamin
pitnah                                                        Fitnah 
Aktip                                                         Aktif















Jawablah soal dibawah ini dengan singkat dan tepat!


1.      Tuliskan fungsi dan ciri-ciri bahasa baku!
2.      Ubahlah kata-kata dibawah ini sehingga menjadi kata baku!
Ø  fihak
Ø  jatwal
Ø  sholat
Ø  mushola
Ø  Metoda
Ø  Izazah
Ø  Pitnah
Ø  Aktip
Ø  Sistim
Ø  Apotik
3.       
Bacalah paragraf di bawah ini!
            Sebagaimana udara dan air, tanah merupakan componen penting dalam hidup kita. Tanah berperan penting dalam pertumbuhan makhluk hidup, memelihara ekosystem dan memelihara siclus air. Kasus pencemaran tanah terutama disebabkan oleh pembuangan sampah yang tidak memenuhi sarat. Kebocoran limbah cair dari industri atau pasilitas comersial, atau kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia atau limbah yang kemudian tumpah ke permukaan tanah.
Carilah bentuk kata yang tidak baku kemudian betulkan!



NB:
Ø  Catatan dikumpulkan
Ø  Absen yang tidak datang
Ø  Letakkan diatas meja (di ruangan bahasa Indonesia)




Pekanbaru, 20 Agustus 2015















A.    Memahami Ragam Bahasa
Pengertian.
            Ragam bahasa yaitu, Variasi bahasa menurut penutur/pembicara dan cara penyampaiannya. Ragam bahasa Indonesia ditimbulkan karena adanya pengaruh:
Ø  faktor sejarah
Ø  perkembangan masyarakat
Ø  faktor yang terdapat pada pemakai bahasa seperti: pendidikan, usia, agama, bidang pekerjaan, sikap penutur, dan juga latar belakang budaya daerah.

Secara garis besar, ragam bahasa yang ada di Indonesia antara lain:
1.      Idiolek
      Ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Misalnya: Ragam Bahasa     
      B.J Habibi berbeda dengan gaya bahasa Joko Widodo.

2.      Dialek (logat)
Ragam bahasa yang digunakan oleh orang di daerah tertentu/ sekelompok orang. Misalnya: Logat orang Sumatera Utara berbeda dengan logat orang Melayu.

3.      Sosiolek
Ragam bahasa yang digunakan oleh kelompok anggota masyarakat dari golongan sosial tertentu. Misalnya: ragam bahasa yang digunakan oleh orang berpendidikan tentu berbeda dengan ragam bahasa masyarakat umum. Contoh: ragam bahasa yang digunakan oleh non kependidikan dapat dilihat dari tata bunyi yang digunakannya. Misalnya: pitnah seharusnya fitnah, pitamin seharusnya vitamin, pilem seharusnya film dan lain sebagainya.

4.      Fungsiolek
Ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan, pekerjaan/profesi tertentu. Pada fungsiolek dapat dikenali dari perbedaan pada pemilihan sejumlah kata/ungkapan khusus yang digunakan dalam bidang/ dalam pembahasan pokok persoalan yang bersangkutan. Misalnya:
Ø  Bidang Militer: Panglima, Saptamarga, Komandan
Ø  Bidang Politik: Veto, Pemilihan umum, partai
Ø  Bidang Kedokteran: Nyeri, Akut, Asam Urat, Rematik.

5.      Ragam bahasa yang digunakan dalam situasi formal disebut bahasa baku atau standar. Ragam bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah-kaidah fonologi, morfologi, sintaksis secara tetap. Misal: digunakan dalam kuliah, khotbah, pidato resmi, ceramah, siaran radio dan televisi.

6.      Ragam bahasa yang digunakan dalam situasi informal atau situasi tidak resmi. Misal: dalam percakapan yang akrab di lingkungan keluarga, teman, tawar menawar di pasar, dan sebagainya.

7.      Ragam bahasa yang digunakan secara lisan biasa disebut bahasa lisan/ragam bahasa tertulis. Keduanya digunakan secara berbeda, misalnya: ragam bahasa lisan biasanya ketika penutur mengungkapkan sesuatu agar lebih jelas maknanya selalu dibantu oleh gerak tubuh, intonasi, nada, dan tekanan suara. Sedangkan ragam bahasa secara tertulis biasanya ketika penulis mengungkapkan sesuatu agar dapat lebih dimengerti maksud/maknanya dengan benar, maka harus mengikuti kaidah tata bahasa, struktur kalimat yang benar, dan tanda-tanda baca yang tepat.