Jika
kita menemukan udang maka udang akan selalu bengkok atau bungkuk. Apa
yang menyebabkan hal ini terjadi?
Alkisah
di zaman dahulu, hiduplah seekor burung elang besar yang sombong. Si Elang
berkata akulah binatang yang paling besar dan perkasa. Binatang kecil
lainnya lalu menjelaskan bahwa ada binatang di laut yang lebih besar.
Karena
kesal, si Elang lalu terbang menuju ke laut. Sudah sejauh-jauhnya terbang, si
Elang sudah kelelahan namun belum menemukan binatang besar yang dicari. Si
Elang menemukan sebatang tonggak di tengah laut lalu bertengger di
tonggak.
Tiba-tiba
terdengar suara keras, “Siapa yang berdiri di sungut-ku?”. Si Elang sangat
terkejut dan segera terbang menjauh ke atas. Ternyata suara itu berasal dari
seekor udang yang marah. Si Elang berkata bahwa ia sedang mencari binatang yang
lebih kuat dan besar dari dirinya di laut.
Sang
Udang besar merasa dirinya adalah binatang yang paling besar dan kuat.
Sang Udang pun berenang menuju tengah laut, mencari binatang yang lebih besar
dan kuat dari dirinya. Setelah berenang jauh namun belum juga menemukan
binatang yang dicarinya, sang Udang mulai kelelahan.
Tiba-tiba
sang Udang melihat sebuah pulau hitam di dekatnya lalu sang Udang beristirahat
di pulau itu. Tiba-tiba terdengar suara berat dan marah. “Siapa yang ada di
lubang hidungku?”. Ternyata suara itu berasal dari seekor ikan paus raksasa
yang sedang tidur.
Sang
Udang sangat terkejut. Ikan paus marah lalu meniup sang Udang dari lubang
hidungnya. Kuatnya hembusan ikan paus, menyebabkan sang Udang terhempas kuat ke
karang.
Sang
Udang kemudian menyadari tulang-tulang punggungnya banyak yang patah. Maka
sejak saat itu, punggung sang Udang menjadi bengkok dan bungkuk hingga saat
ini.