Rabu, 19 Desember 2012

la tahzan la taias


la tahzan dan la taias....................., Allah bersama kita, oleh karena itu janganlah banyak berharap kepada seseorang, akhirnya kita merasa sedih dan berputus asa, keep smile and open spirit new. semangat-semangat.
masa depan dan segala keputusan itu kitalah yang menentukan, jadi la taias, semangat. selagi semangat itu bersifat positif dan membangun, peluang itu ada dimana pun kita berada, dan tinggal bagaimana kita mempergunakannya sebaik mungkin. dan jangan pernah merendahkan orang lain, saling menghargai antar sesama, karena orang yang merasa dirinya pintar sebenarnya adalah bodoh, dan orang yang merasa dirinya bodoh dan masih kurang pengetahuan merekalah orang yang pnitar, karena mereka selalu berusaha melakukan hala-hal baru untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuannya. semangat.
^_^

Minggu, 16 Desember 2012


  perahu kertas ku kan melaju
  membawa surat cinta bagimu
  kata-kata yang sedikit gila
  tapi....., ini adanya.........

  perahu kertas mengingatkanku
  betapa ajaib hidup ini..........
  mencari-cari tambatan hati.......
  kau sahabat ku sendiri

 hidupkan lagi mimpi-mimpi, cinta-cinta
 yang lama ku pendam sendiri
 berdua..............., ku bisa percaya..............

ku bahagia..........., kau tlah terlahir di dunia............
dan kau ada............., dari miliyaran manusia...................
dan ku bisa............., dengan radarku menemukanmu..............

tiada lagi yang mampu berdiri halangi rasaku
cintaku padamu................

ku bahagia..........., kau tlah terlahir di dunia............
dan kau ada............., dari miliyaran manusia...................
dan ku bisa............., dengan radarku menemukanmu.......

 

Sabtu, 24 November 2012


MENANTI KAMU di DERMAGA INI.

Sore itu, bunga baru saja tiba di kota bengkalis, bunga tertegun karena untuk pertama kalinya ia menginjakkan kakinya ke kota yang pantainya terkenal itu. Setelah bebera hari disana dan menginap di hotel yang sederhana, keesokkannya tepatnya pukul 17.00 bunga jalan-jalan sendirian ke pantai, ia sangat cantik dan anggun saat memakai baju bewarna unggu. Bunga datang ke bengkalis bertujuan untuk melepaskan pikirannya yang jenuh saat selesai UTS di kota kelahirannya, yaitu pekanbaru.
Tiba-tiba , morgan cowok yang terkenal baki hati, penyayang, penyabar, dan terkesan asyik di ajak ngobrol di kampungnya bengkalis itu melihat bunga terjatuh ketika kakinya tersandung batu di dekat pantai itu, morgan yang melihat kejadian itu langsung berlari dan menolong bunga.
Dengan segera morgan membantu bunga bangun dan kepinggir mencari tempat untuk duduk mengobati kakinya bunga yang terluka. Morgan menyobekkan bajunya sendiri untuk menutupi luka tersebut. Setelah lega, bunga mengucapkan terimakasih.., morgan menjawab : iya sama-sama nona, bunga : hmmmm jangan panggil nona, panggil saja bunga, nama kamu siapa?? Morgan : nama aku morgan. Bunga: morgan .....??? hmmmm itu bukannya nama salah satu penyanyi smash?? Morgan : hehhehe..., hmmm iya sih..., tapi nama aku memang morgan hehehhe.
Oh iya bunga, rumah kamu dimana ujar morgan, bunga : hmmmm rumah??? Rumah aku di pekanbaru, aku kesini hanya jalan-jalan aja. Morgan : kamu mau pulang lagi??? Bunga : hmmmm, iya.. knapa??  Morgan : hmmm kebetulan aku juga mau pulang, kita bareng aja... tapi pake..... pake....... hohoohohoho. Bunga :  iya boleh, hmmm pake apa??? Kok ketawa??
Morgan : hmmm kita jalan kaki..., soalnya tadi aku gak bawa motor.  Bunga : hmmm iya boleh.... gak apa-apa kok lagian penginapan aku juga gak jauh dari sini. Yukkkk ajak morgan, ayuukkkkk jawab bunga, sambil kedua tersenyum malu.
Sesampainya di depan penginapan, bunga mengucapkan terimakasih pada morgan, makasih ya morgan dah mau antarin aku, walau jalan kaki heheheh hmmmm Cuma kidding. Morgan: iya sama-sama bunga, walaupun sobekkan bajuku juga nyangkut di kakimu... hehhehe kidding juga ( sambil tersenyum malu keduanya )
Morgan : bunga....,??? bunga : iya, ada apa morgan ???  morgan : hmmm aku pulang dulu ya??  Bunga : hmmm iya, hati-hati ya... morgan : hmmm iya bunga, da... assalamualaikum bunga, bunga : walaikumsalam morgan. ( sambil keduanya melambaikan tangan dan memberikan senyuman.)
Keesokkannya, tepat pukul 07.00 hp bunga berdering, ternayata bundanya mengirim sms agar bunga cepat pulang untuk mengingatkan kalau ia harus masuk sekolah keesokkannya. Bunga bergegas dan membereskan semua pakaian dan barang-barangnya. Setelah selesai membereskan semuanya bunga segera bergegas kedermaga untuk naik kapal dari bengkalis ke pekanbaru, waktu pun berlalu, bunga sampai di pekanbaru dan sesampainya dirumah ia beristirahat sejenak. Tiba-tiba ia teringat morgan, ia baru menyadari hal itu karena ia tergesa-gesa untuk pulang ke pekanbaru. Sejenak ia mengingat morgan, ia baru saja mengenal morgan tapi cinta kasih telah membekas di hatinya, namun ia lupa meminta nomor hp saat mereka saling berbincang-bincang saat morgan mengantarkan ia ke penginapannya kemarin. dan morgan juga sebaliknya.
Ternyata morgan pu merasakan hal yang sama, ia sangat merindukan bunga, seorang gadis cantik dan anggun yang mengenakan baju unggu. Morgan telah berusaha mencari kesana kemari dan morgan juga mencari di penginapan bunga, namun juga tidak bertemu dengan gadis itu.
Morgan pergi ke pantai, dimana saat pertama kali ia mengenal gadis berbaju unggu itu, ia menatap lepas berdiri penuh arti dan berkata : “ walaupun kita baru kenal, namun cinta kasihmu dan kenangan itu membekas jelas dihatiku..., aku bahagia bisa mengenal kamu walau hanya sesaat....,  aku ingin suatu saat kita bisa bertemu kembali disni, ditempat ini dan bukan dengan bunga-bunga yang baru, namun Cuma satu bunga..., yaitu kamu...( bunga ). Sejauh apapun kita, aku yakin kamu pasti akan bertepi lagi di dermaga ini, aku sayang kamu. ( ujar morgan, sambil menyeka air matanya saat melihat ke laut lepas yang tiada bertepi di pantai yang mempertemukan ia dan gadis yang ia cintai itu.”


ANALISIS BAHASA JURNALISTIK

OLEH                         : IKLIMA SYAFITRI
KELAS           : 4E
JURUSAN      : BAHASA INDONESIA

Nama Koran    : Riau Pos
Judul               : Agamis Religius dan Cinta Lingkungan
Halaman          : 39
Tanggal           : 16 November 2011
Kolom             : 1- 6 kolom

1.      Sederhana
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, bahasanya mudah dimengerti dan tidak bertele-tele
·         Contohnya : dapat dilihat dari judulnya “ Agamis Religius dan Cinta Lingkungan.”

2.      Singkat
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, bahasa yang digunakan singkat, tidak berputar-putar, dan langsung ke pokok masalah ( to the point. )
·         Contohnya : dapat dilihat pada kolom ke 2 “ Kami fokuskan pada dua karakter, yaitu kebersihan lingkungan dan pembentukkan karakter yang religius.”

3.      Padat
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, mengandung lebih banyak informasi dan juga singkat.
·         Contohnya : dapat dilihat pada kolom 1, dan kolom 2 “ misalnya dengan mengadakan kegiatan keagamaan, berpakain rapi dan sopan, membiasakan siswa mengucap salam saat masuk kelas, siswa hafal Al Quran setelah tamat dari sekolah yaitu, dengan mengadakan katam Quran bagi siswa kelas 6. Selain itu, telah menetapkan karakter jujur dan cinta damai.”

4.      Lugas
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, lebih menegaskan satu arti dan menghindari adanya penafsiran lain terhadap kata tersebut
·         Contohnya : dapat dilihat pada kolom ke 2 “ kepala SDN 001 Sail, Ratmawati mengatakan, pasca terpilih sebagai pilot project rintisan sekolah berkarakter, SDN 001 Sail fokus pembentukkan karakter yang religius dan lingkungan yang bersih.”

5.      Jelas
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, jelas susunan kata atau kalimatnya sesuai dengan kaidah-kaidah (SPOK), jelas sasaran atau maksudnya
·         Contohnya : dapat dilihat pada kolom ke 2 “ ditambahkan dia, sekolahnya lebih memfokuskan pada dua karakter, yaitu kebersihan lingkungan dan pembentukkan karakter yang religius.”

6.      Jernih
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, tidak menyembunyikan sesuatu yang lain, yang bersifat negatif seperti prasangka atau fitnah.
·         Contohnya : dapat dilihat pada kolom ke 2 “ Dalam program kemendiknas ini, sebenarnya ada 18 karakter yang ingin diterapkan pada pendidikan karakter. Kepala SD 001 Sail, Ratmawati mengungkapkan untuk tahap awal pihak sekolah dipersilahkan menerapkan sebagian. Selain itu, sekolah juga harus berkomitmen penerapan karakter yang dipilih.”

7.      Menarik
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, mampu membangkitkan minat dan perhatian khalayak pembaca dan memicu selera pembacanya.
·         Contohnya : dapat dilhat pada kolom 1 “ Tak hanya itu, dalam lingkungan pekarangan sekolah nyaris tak ada sampah berserakkan. Pasalnya, tempat pembuangan sampah di sekolah ini sudah dipisahkan berdasarkan jenis sampahnya antara sampah organik dan sampah anorganik. Selain itu juga siswa di sekolah ini juga ramah dan sopan.”

8.      Demokratis
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, tidak mengenal tingkatan, pangkat, ataupun kasta.
·         Contohnya : dapat dilihat pada kolom 3, 4, dan kolom 5 “ penerapan pendidikan karakter ini tidak diterapkan pada teori khusus. Akan tetapi, pendidikan karakter ini diintegralkan dalam seluruh mata pelajaran.”


9.      Populis
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, dapat diterima oleh seluruh masyarakat dan akrab di telinga khalayak umum.
·         Contohnya : dapat dilhat pada kolom 2 dan kolom 3 “ Diterangkan dia, apa yang disebutkan dalam program pendidikan karakter itu sebagian besarnya tidak asing lagi bagi SDN 001 Sail. Karena, beberapa tahun belakangan ini pihaknya memang sudah menerapkan sejumlah aturan dan kegiatan yang bertujuan membina pola pikir anak. Siswa sudah biasa mengucapkan salam ketika masuk kelas.”

10.  Logis
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, dapat diterima  dan tidak bertentangan dengan akal sehat.
·         Contohnya : dapat dilihat pada kolom 5 dan kolom 6 “ Ratmawati mengakui pentingnya penerapan pendidikan karakter. Karena, apa yang diajarkan saat inilah yang menentukan bagaimana pribadi siswadi masa mendatang.”

11.  Gramatikal
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, sesuai dengan kaidah bahasa baku.
·         Contohnya : dapat dilihat pada kolom 2 “ Kami fokuskan pada karakter yang agamis religius dan cinta lingkungan dengan menjaga kebersihan,’’ ungkap Rahmawati, selasa (15/11) kemarin.

12.  Menghindari kata tutur
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, tidak menggunakan bahasa informal.
·         Contohnya : dapat dilihat pada kolom 2 “ Dalam program kemendiknas ini, sebenarnya ada 18 karakter yang ingin diterapkan pada pendidikan karakter. Kepala SD 001 Sail, Ratmawati mengungkapkan untuk tahap awal pihak sekolah dipersilahkan menerapkan sebagian. Selain itu, sekolah juga harus berkomitmen penerapan karakter yang dipilih.”
13.  Menghindari kata dan istilah asing.
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, tidak diselipi oleh kata-kata asing yang tidak dimengerti pembacanya.
·         Contohnya : dapat dilihat pada kolom 1 dan kolom ke 2 “ misalnya, dengan mengadakan kegiatan keagamaan, berpakaian rapi dan sopan, membiasakan siswa mengucap salam saat masuk ke sekolah.”

14.  Pilihan kata  ( diksi ) yang tepat
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, kata yang dipilih memang tepat dan akurat sesuai dengan tujuan dan pokok yang  ingin disampaikan kepada khalayak umum.
·         Contohnya : dapat dilihat pada kolom 2 “ Ditambahkan dia, sekolahnya lebih memfokuskan pada dua karakter, yaitu kebersihan lingkungan dan pembentukkan karakter yang religius.”

15.  Mengutamakan kalimat aktif
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, lebih mudah dipahami.
·         Contohnya : dapat dilihat pada kolom 1 dan kolom 2 “ M isalnya, dengan mengadakan kegiatan keagamaan, berpakain rapi dan sopan, membiasakan siswa mengucap salam saat msuk ke sekolah. Selain itu, siswa sekolah ini hafal Al Quran setelah tamat dari sekolah, yaitu dengan mengadakan katam Al Quran bagi siswa kelas 6. Selain itu juga telah menetapkan karakter jujur dan cinta damai.”

16.  Menghindari kata atau istilah teknis
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, ditujukan untuk umum, bahasanya sederhana, dan mudah dipahami oleh pembacanya.
·         Contohnya : dapat dilihat pada kolom 3 “ Penerapan pendidikan karakter perlu karena saat ini banyak terjadi pengikisan moral sehingga karakter positif masyarakat cenderung berkuarng dan bergeser, makin maraknya prilaku korup, siswa melakukan tawuran dan sebagainya.”

17.  Tunduk kepada kaidah etika
·         Memenuhi syarat dan kriteria
·         Karena, bersifat mendidik, menggunakan bahasa baku yang baik dan benar.
·         Contohnya : dapat dilihat pada kolom 6 “  KONSEP BELAJAR : Aktivitas belajar mengajar di SD 001 Sail memadukan antara pendidikan umum, religi, dan mencintai lingkungan. Konsep inilah yang diterapkan oleh sekolahke murid-muridnya.

Sabtu, 10 Maret 2012


ADJEKTIVA

BATASAN DAN CIRI ADJEKTIVA

Adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat

ADJEKTIVA DARI SEGI PERILAKU SEMANTISNYA

1.     Adjektiva bertaraf
Terbagi 7 yaitu
·        Adjektiva pemeri sifat
Dapat memerikan kualitas dan intesitas yang bercorak fisik atau mental. Contoh : aman,  cocok, dangkal, indah.
·        Adjektiva ukuran
Mengacu kekualitas yang dapat diukur dengan ukuran yang sifatnya kuantitatif contohnya : berat, panjang, pendek, kecil, tebal, tipis, besar, lapang, sempit, luas, tinggi.
·        Adjektiva warna
Mengacu keberbagai warna contohnya : merah, kuning, hijau, ungu, hitam, putih, jingga, biru.
·        Adjektiva waktu
Mengacu ke proses, perbuatan, atau keadaan  berada atau berlangsung sebagai pewatasnya contohnya : lama, segera, sering, jarang, larut, cepat, mendadak, singkat.
·        Adjektiva sikap batin
Bertalian dengan pengacuan suasanahati atau perasaan contohnya : bahagia, senang, kagum, sakit, sayang, takut, berani, lembut.
·        Adjektiva cerapan
Bertalian dengan panca indra, yakni penglihatan, dengaran, ciuman, perabaan, dan pencitrasaan contohnya : penglihatan ( gemerlapan,suram, terang ) pendengaran (bising, garau, jelas ) penciuman ( busuk, wangi )

2.     Adjektiva tak bertaraf
Menempatkan acuan nomina yang diwatasinya di dalam kelompok atau golongan tertentu.

ADJEKTIVA DARI SEGI PERILAKU SINTAKSISNYA

1.     Fungsi atributif
Adjektiva yang merupakan pewatas dalam frasa dan nominal yang nominanya menjadi subjek, objek, atau pelengkap dikatakan dipakai secara atributif.contoh : buku merah, harga mahal, gadis kecil, suara lembut, baju putih.
2.     Fungsi predikatif
Adjektiva yang menjalankan fungsi predikat atau pelengkap dalam klausa dikatakan dipakai secara predikatif. Contohnya : gedung yang baru itu sangat megah.
3.     Fungsi adverbial atau keterangan
Adjektiva yang  mewatasi verba yang menjadi predikat klausa dikatakan dipakai secara atau sebagai keterangan, hali itu juga terjadi jika frasa adjektiva menjadi keterangan  seluruh kalimat. Pola struktur adverbial itu dua macam  (1 )..... ( dengan ) +  ( se- ) + adjektiva + ( nya ) yang dapat disertai reduplikasi  dan (2) perulangan adjektiva.

PERTARAFAN ADJEKTIVA

         Adjektiva bertaraf dapat menunjukkan berbagai tingkat kualitas atau intensitas dan berbagai tingkat bandingan. 

·        Tingkat kualitas.
Berbagai tingkat kualitas secara relatif menunjukkan tingkat intesitas yang lebih tinggi atau lebih rendah. Tingkat kualitas ada 6 yaitu :
1.      tingkat positif
memerikan kualitas atau intesitas maujud yang diterangkan, dinyatakan oleh adjektiva tanpa pewatas. Contohnya : indonesia kaya akan hutan.

2.     Tingkat intensif
Menekankan kadar kualitas atau intensitas, dinyatakan dengan memakai pewatas benar, betul, atau sungguh. contoh : Pak asep setia benar dalam pekerjaannya.

3.     Tingkat elatif
Menggambarkan tingkat kualitas atau intesitas yang tinggi, dinyatakan dengan memakai pewatas amat, sangat, atau sekali. Contohnya : Sikapnya amat angkuh ketika menerima kami.

4.     Tingkat eksesif
Mengacu ke kadar kualitas atau intensitasnya yang berlebih, atau yang melampaui batas kewajaran, dinyatakan dengan memakai pewatas terlalu, terlampau, dan kelewat. Contohn ya : soal yang diberikan tadi terlampau sukar.

5.     Tingkat argumentatif
Menggambarkan naiknya atau bertambahnya tingkat kualitas atau intesitas, dinyatakan dengan memakai pewatas makin, makin, makin, atau semakin. Contohnya : perumahan rakyat menjadi semakin penting.

6.     Tingkat atenuatif
Memerikan penurunan kadar kualitas atau intesitas atau pelemahan intesitas, dinyatakan dengan memakai pewatas agak atau sedikit. Contohnya : gadis yang agak malu itu diterima menjadi pegawai.

·        Tingkat bandingan.
Mengacu ke kadar kualitas atau lebih disimpulkan bahwa tingkat kualitas dapat setara atau tidak setara. Tingkat yang setara disebut dengan tingkat ekuatif, tingkat yang tak setara dibagi dua yaitu : tingkat komparatif dan tingkat superlatif.

1.     Tingkat ekuatif
Mengacu ke kadar kualitas atau intensitas yang sama atau hampir sama. Peranti bahasa yang di gunakan ialah bentuk klitik se-  yang di tempatkan di depan adjektiva. Contohnya : tuti secantik ibunya.
2.     Tingkat komparatif
Mengacu kekadar kualitas yang lebih atau yang kurang. Pewatas yang di pakai ialah lebih.... dari ( pada ).... kurang.... dari ( pada ).... dan kalah.... dengan/dari ( pada )
3.     Tingkat superlaif
Mengacu ke tingkat kualitas yang paling tinggi di antara semua acuan adjektiva yang di bandingkan.adjektiva superlatif dapat diikuti frasa yang berprosisi dari, antara, dari antara, beserta nomina yang dibandingkan. Contohnya :  dari semua anakku Kusnolah yang terpandai.


ADJEKTIVA DARI SEGI BENTUKNYA.
·        Adjektiva dasar ( monomorfemis )
·        Adjektiva turunan ( polimorfemis )
·        Adjektiva bersufiks (-i, -iah, atau –wi, - wiah. )
·        Adjektiva bersufiks –if, -er, -al, -is.
·        Adjektiva bentuk berulang
·        Adjektiva gabungan sinonim atau antonim.
·        Adjektiva majemuk.

ADJEKTIVA DAN KELAS KATA LAIN.

·        Adjektiva deverbal
Ada sekelompok verba dalam bahasa indonesia yang tanpa perubahan bentuk dapat berfungsi sebagai adjektiva.
·        Adjektiva denominal
Adjektiva denominal tidak terlalu banyak jumlahnya. Ada dua proses morfologi yang dapat dikemukakan di sini.
1.     Adjektiva bentuk pe (r )- atau peng –
Kelompok adjektiva ini berasal dari nomina yang mengandung makna yang ber-... atau yang meng-.... contohnya : pelupa, pemalas, pemalu, pemarah, pendiam, pengampun, pengasih, penyayang, pendendam, dan pencemburu.
 Contoh kalimatnya : gadis yang sangat pemalu itu selalu menunduk jika diajak berbicara.

2.     Adjektiva bentuk ke-an dengan Reduplikasi
Adjektiva yang berpola ke-an dengan reduplikasi memerikan sifat  “mirip dengan” apa yang di ungkapkan oleh nomina yang menjadi dasar bentuk itu. Proses penurunan ini adalah melalui pembentukkan nomina abstrak dengan konfiks ke-an yang kemudian direduplikasikan secara parsial. Contohnya : perangainya yang ke ibu-ibuan disenangi anak buahnya.


Semoga apa yang saya sampaikan ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Iklima syafitri fkip bahasa indonesia uir.