Kamis, 13 Agustus 2015

Mengapa Guru Harus Profesional


 TUGAS MANDIRI I

MENGAPA GURU HARUS PROFESIONAL

1.      Menurut UUD sistem pendidikan nasional bab IX pasal 39 ayat 2 yaitu :
Guru harus profesional karena, guru harus mewujudkan keadaan dinamis ini pendidikan guru harus mampu membekali kamampuan kreatifitas, rasionalitas, keterlatihan memecahkan masalah, dan kematangan emosinya. Semua bekal ini dimaksudkan untuk mewujudkan guru yang berkualitas sebagai tenaga profesional yang sukses dalam menjalankan tugasnya.


2.      Menurut pasal 40 ayat 2 yaitu:
Guru harus profesional karena
·         Guru harus menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.
·         Guru harus mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
·         Guru harus memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.


3.      Menurut WF Connell ( 1972 )
Guru harus profesional karena
·         Peran guru sebagai pendidik ( nurturer ) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan ( supporter ), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan ( supervisor ) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain. Moralitas tanggung jawab kemasyaratan, pengetahuan dan keterampilan dasar persiapan. Untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.
·         Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai-nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.
·         Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat, hasil belajar yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial tingkah laku sosial anak. Kurikulum harus berisi hal-hal tersebut di atas sehingga anak memiliki pribadi yang sesuai dengan niali-nilai hidup yang dianut oleh bangsa dan negaranya, mempunyai penegtahuan dan keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat dan pengetahuan untuk menegmbangkan kemampuannya lebih lanjut.
·         Peran guru sebagai pelajar ( leamer ). Seorang guru dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya tidak ketinggalan jaman. Penegtahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga tugas kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan.
·         Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan. Seorang guru diharapkan dapat membantu kawannya yang memerlukan bantuan dalam mengembangkan kemampuannya. Bantuan dapat secara langsung melalui pertemuan-pertemuan resmi maupun pertemuan insidental.
·         Peranan guru sebagai  komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasai.
·         Guru sebagai administrator. Seorang  guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu di administrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan  seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang beharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

4.      Menurut jurnal Education Leardship 1993
Mengapa guru harus profesional

·         Karena guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya.
·         Karena guru harus menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang diajarkan serta cara mengajarnya pada siswa.
·         Karena guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi.
·         Guru harus mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.
·         Karena guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.

5.      Menurut Freire
Mengapa guru harus profesional

·         Karena guru yang mengajar, murid yang diajar.
·         Karena guru mengetahui segala sesuatu, murid tidak tahu apa-apa
·         Karena guru berpikir, murid memikirkan
·         Karena guru bercerita, murid patuh mendengarkan
·         Karena guru menentukan peraturan, murid diatur
·         Karena guru memilih dan memaksakan pilihannya, murid menyetujuinya.
·         Karena guru berbuat,murid membayangkan dirinya berbuat melalui perbuatan gurunya.
·         Karena guru memiliki bahan dan isi pelajaran,murid ( tanoa diminta pendapatnya) menyesuaikan diri dengan pelajaran itu.
·         Karena guru mencampur adukkan kewenangan ilmu pengetahuan dan kewenangan jabatannya, yang ia lakukan untuk menghalangi kebebasan murid.
·         Karena guru adalah subyek dalam proses belajar, murid adalah obyeknya.

Paradoks



PENGERTIAN PARADOKS
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
            Paradoks adalah suatu situasi yang timbul dari sejumlah premis (apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan kemudian; dasar pemikiran; alasan; (2) asumsi; (3) kalimat atau proposisi yg dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dl logika), yang diakui kebenarannya yang bertolak dari suatu pernyataan dan akan tiba pada suatu konflik atau kontradiksi.
            Sebuah 'paradoks adalah sebuah pernyataan yang betul atau sekelompok pernyataan yang menuju ke sebuah kontradiksi atau ke sebuah situasi yang berlawanan dengan intuisi. Biasanya, baik pernyataan dalam pertanyaan tidak termasuk kontradiksi, hasil yang membingungkan bukan sebuah kontradiksi, atau "premis"nya tidak sepenuhnya betul (atau, tidak dapat semuanya betul). Pengenalan ambiguitas, equivocation, dan perkiraan yang tak diutarakan di paradoks yang dikenal sering kali menuju ke peningkatan dalam sains, filsafat, dan matematika.
            Kata paradoks seringkali digunakan dengan kontradiksi, tetapi sebuah kontradiksi oleh definisi tidak dapat benar, banyak paradoks dapat memiliki sebuah jawaban, meskipun banyak yang tetap tak terpecahkan, atau hanya terpecahkan dengan perdebatan (seperti paradoks Curry). Dan juga istilah ini digunakan untuk situasi yang mengejutkan seperti paradoks Ulang Tahun. Ini juga digunakan dalam ekonomi, di mana sebuah paradoks adalah sebuah hasil tidak intuitif dari teori ekonomi.
            Etimologi paradoks dapat ditelusuri kembali ke Renaissance. Bentuk awal dari kata ini muncul dalam bahasa Latin paradoxum dan berhubungan dengan bahasa Yunani paradoxon. Kata ini terdiri dari preposisi para yang berarti "dengan cara", atau "menurut" digabungkan dengan nama benda doxa, yang berarti "apa yang diterima". Bandingkan dengan ortodoks (secara harafiah "pengajaran langsung") dan heterodoks (secara harafiah "ajaran berbeda"). Paradoks pembohong dan paradoks lainnya dipelajari dalam zaman pertengahan di bawah insolubilia.
            Tema umum dalam paradoks termasuk referensi-sendiri yang langsung dan tak langsung, tak terhingga, definisi berputar, dan tingkatan alasan yang membingungkan. Paradoks yang tidak berdasarkan dalam sebuah "error" tersembunyi biasanya terjadi di pinggiran konteks atau bahasa, dan membutuhkan pengembangan konteks (atau bahasa) untuk menghilangkan kualitas paradoks mereka.
            Dalam filosofi moral, paradoks memainkan peranan pusat dalam debat tentang etik. Misalnya, peringatan etis untuk "mencintai tetangga anda" adalah tidak hanya kontras dengan, tetapi berkontradiksi kepada tetangga bersenjata yang giat mencoba membunuh anda: bila dia berhasil, anda tidak akan berhasil untuk mencintainya. Tetapi untuk menyerang mereka terlebih dahulu atau menahan mereka biasanya tidak dimengerti sebagai tindakan cinta. Ini dapat disebut sebagai dilema etik. Contoh lainnya, adalah konflik antara perintah untuk tidak mencuri dan untuk memberi perhatian kepada keluarga yang anda tidak mampu memberi mereka makan tanpa mencuri uang.
Paradoks juga dinamakan antinomi karena melanggar hukum kontradiksi principium contradictionis (law of contradiction). Paradoks yang tertua dan sangat terkenal adalah paradox pembohong (liar paradox).
Pernyataan:
Epimenides si orang Kreta mengatakan bahwa semua orang Kreta adalah pembohong
Rangkaian premis berikut in akan tiba pada dua konklusi yang bertentangan:
  • Jika apa yang dikatan Epimenides benar, ia bukan pembohong.
  • Jika Epimenides bukan pembohong, apa yang dikatakannya tidak benar.
  • Jika apa yang dikatakannya tidak benar, ia pembohong.
Konklusi pertama
·         Jadi, ia adalah pembohong dan bukan orang jujur.
·         Jika yang dikatakan Epimenides tidak benar, ia adalah pembohong.
·         Jika ia pembohong, apa yang dikatakannya tidak benar.
·         Jika apa yang dikatakannya tidak benar, itu berarti bahwa ia adalah orang jujur.
Konklusi kedua
·         Jadi, ia adalah orang jujur dan bukan pembohong.
            Apa yang dikatakan Epimenides sebenarnya secara serentak mengandung kebohongan dan kebenaran. Jika kebohongan, berarti ia benar-benar pembohong, dan jika kebenaran, ia adalah seorang yang jujur.
            Sama seperti dilema, paradoks biasa digunakan untuk mematahkan argumentasi lawan dengan menempatkannya ke dalam situasi yang sulit dan serba salah.








PENGERTIAN DAN DEFINISI PARADOKS
             Apa itu majas Paradoks? apa pengertiannya dan apa saja contoh majas Paradoks itu? tanpa terasa kita sebagai masyarakat indonesia telah menggunakan majas dalam kehidupan sehari hari tak luput adalah majas Paradoks yang akan kita bahas ini.dalam bahasan kali ini disertai pula contoh dari majas paradoks.

Definisi Pegertian & Contoh Majas Paradoks
            Dalam menulis artikel tentang Definisi Pegertian & Contoh Majas Paradoks ini saya mendapat 3 buah referensi yang akan saya tuangkan disini.

            Referensi yang pertama menyebutkan pengertian dari majas paradoks ini ialah Majas yang mengandung pertentangan nyata dengan fakta-fakta yang ada. Paradoks dapat juga berarti semua hal yang menarik perhatian karena kebenarannya. adapun Contoh contoh Majas Paradoks dari sumber yang pertama adalah sebagai berikut:

a. Ia mati kelaparan di tengah-tengah kekayaan yang berlimpah-limpah.
b. Dina merasa kesepian di tengah-tengah keramaian kota.
 ( Definisi Pegertian & Contoh Majas Paradoks.

            Referensi yang kedua meyebutkan definisi & pengertian dari majas paradoks sebagai Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar. adapun contoh contoh majas Paradoks dari sumber yang kedua ialah :
a. jika apa yang dikatakannya tidak benar, itu berarti bahwa ia adalah orang jujur.
 ( Definisi Pegertian & Contoh Majas.

            Sumber yang ketiga memberi pengertian bahwa majas paradoks adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada. Contoh majas Paradoks: 
a.Teman akrab adakalanya merupakan musuh sejati.
 ( Definisi Pegertian & Contoh Majas Paradoks.
 Paradoks 2 Hal yang Bertentangan tapi Sama-sama Benar
            Paradoks adalah Suatu bentuk pernyataan maupun kesimpulan yang timbul dari sejumlah premis/dasar pemikiran yang diakui kebenarannya, tetapi dari premis tersebut hasilnya akan menimbulkan suatu konflik atau kontradiksi. Intinya bahwa Paradoks adalah untaian premis-premis yang akan menimbulkan 2 hal yang bertentangan tapi sama-sama benar.
Untuk lebih mudahnya, coba perhatikan contoh Paradox Liar ( Paradoks Bohong ) dibawah ini :
“Saya Sedang Berbohong”
Pertanyaannya : Apakah Saya sedang berkata bohong atau Jujur ?
Jawaban :
- Jika Anda menjawab saya berkata bohong, maka sekarang saya sedang berkata jujur. Karena saya mengakui dengan jujur bahwa saya berkata bohong.
- Jika Anda menjawab saya jujur, maka sekarang saya sedang berkata bohong. Karena saya berkata saya sedang berbohong.
Contoh lain :
“Saya orang Greenland dan saya berkata semua orang Greenland adalah Pembohong”
Pertanyaan :
Dari pernyataan diatas, apakah saya Pembohong atau bukan Pembohong ?
Jawaban :
- Jika Anda menjawab saya Pembohong. Maka perkataan saya bahwa semua orang Greenland adalah Pembohong adalah bohong, yang artinya Semua Orang Greenland bukan Pembohong. Otomatis, saya orang Greenland jadi saya bukan Pembohong.
- Jika Anda menjawab saya bukan Pembohong. Maka perkataan saya bahwa semua orang Greenland adalah Pembohong adalah benar, sehingga bila Semua Orang Greenland benar Pembohong.Otomatis, saya orang Greenland juga adalah Pembohong.
Mungkin itulah sebagian contoh Paradoks, sebenarnya masih ada banyak lagi contoh Paradoks, misalnya Paradoks  ”Telur dulu atau ayam dulu yang lebih dulu ada? , dll . Paradoks memang cukup membingungkan tapi jangan terlalu dipikirkan nanti bisa jadi orang bingung, terima Kasih .