Rabu, 28 Desember 2011

Antara ZILVILIA dan CINTA

Cerita ini berawal saat saya masih duduk di bangku sma kelas X11 ips 1 SMA N 10 pekanbaru.saat itu saya dan teman saya duduk cerita cerita. lalu datang teman laki laki kami, dan mereka dududk sederetan dengan kami.

lalu, salah satu dari mereka berkata"hidupkan mp3 lagu zilvilia ya"ujar abdan.lalu teman saya menghidupkan mp3,kebetulan gurunya tidak datang.saya, anggi, memey, robi, hari, dan iky, kami semua menyanyikan lagu zilvilia sambil saya mencatat lirik lagu nya dan menyanyikan  lagu - lagu itu.

saya dan teman - teman saya sangat senang,dan salah satu diantara kami berkata"ini lagiu kenangan kita yaaaa???ingat ya..., kalau kita ngumpul bareng lagi kita harus ingat lagu kenangan kita zilvilia",iya siiip.....,dengan kompaknya kami menjawab.

Di sela -sela nyanyian kami, tiba - tiba nugroho datang dari belakang saya dan melihat apa yang saya catat dan kami bicarakan. Nugroho adalah teman saya yang bersifat dewasa, lucu, kalem, baik, sopan, lumayan pintar, tenang, namun agak sedikit cuek.

Namun,walaupun dia seperti itu, saya sangat menyukai karakteristik yang ia miliki,karena,dihati saya ada rasa untuknya.walaupun ia sedikit cuek,namun ia selalu ingin tau apa yang saya lakukan ,seperti: saya sedang cerita apa dengan sahabat saya,cowok mana yang saya lihat, sampai - sampai kalau saya tidak datang 1 hari saja ,ia sibuk dan mengatakan dari lewat ucapan temannya,ima...,nugroho bilang rumah ima banjir ya??dan saya pun hanya tersenyum.


Terkadang di sela - sela mencatat catatan di buku, dia dududk di belakang saya, terkadang juga dia melihat saya penuh perasaan, lalu tiba - tiba dia melempar saya dengan kertas yang sengaja di buat nya seperti bola.
melihat dia melempar saya, saya pun mencari kertas dan membuatnya seperti bola dan melemparnya,suasana pun berubah  seperti kami bagaikan sepasang kekasih.

Tiba - tiba temn - teman cowok mengatakan, teman - teman lihat nugroho,nugroho naksir sama ima. main lempar - lempar kertas sambil tertawa...,romantis yaaaa............, Nugroho tetap tersenyum dan sepertinya senang lempar -lempar kertas dengan saya sambil mengambil helm yang ada di atas meja dan memasang di kepalanya agar tidak terkena lemparan dari saya,sambil tersenyum dan tertawa bahagia dari hatinya,yang terlihat jelas dari arut mukanya yang merona.


oleh: Iklima Syafitri
Mahasiswi fkip uir jurusan
bahasa dan sastra indonesia.











 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar