1. Bagaimanakah
hubungan keterampilan membaca dan keterampilan menulis ?
Jawab
:
Menulis adalah kegiatan berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan
membaca adalah kegiatan yang bersifat reseptif. Seorang penulis menyampaikan
gagasan, perasaan, atau informasi dalam bentuk tulisan. Sebaliknya seorang
pembaca mencoba memahami gagsan, perasaan atau informasi yang disajikan dalam
bentuk tulisan tersebut.
Membaca adalah suatu proses kegiatan yang ditempuh oleh pembaca yang
mengarah pada tujuan melalui tahap-tahap tertentu (Burns, 1985). Proses
tersebut berupa penyandian kembali dan penafsiran sandi. Kegiatan dimulai dari
mengenali huruf, kata, ungkapan, frasa, kalimat, dan wacana, serta
menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya (Anderson, 1986). Lebih dari itu,
pembaca menghubungkannya dengan kemungkinan maksud penulis berdasarkan
pengalamannya (Ulit, 1995). Sejalan dengan hal tersebut, Kridalaksana (1993)
menyatakan bahwa membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan
dalam bentuk urutan lambing-lambang grafis dan perubahannya menjadi bicara
bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengajaran keras-keras. Kegiatan
membaca dapat bersuara nyaring dan dapat pula tidak bersuara.
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambing-lambang grafis yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain
dapat membaca lambing-lambang grafis tersebut (Bryne, 1983). Lebih lanjut Bryne
menyatakan bahwa mengarang pada hakikatnya bukan sekedar menulis symbol-simbol
grafis sehingga berbentuk kata, dan kata-kata tersusun menjadi kalimat menurut
peraturan tertentu, akan tetapi mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke
dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap,
dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca.
2. Apa yang anda ketahui tentang konsep
menulis? Tahapan apa saja yang harus dilakukan dalam menulis?
Jawab :
Konsep menulis.
Menulis
adalah menurunkan atau melukiskan lambing-lambang grafis yang menggambarkan
suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambing-lambang
grafis tersebut (Bryne, 1983). Lebih lanjut Bryne menyatakan bahwa mengarang
pada hakikatnya bukan sekedar menulis symbol-simbol grafis sehingga berbentuk
kata, dan kata-kata tersusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, akan
tetapi mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui
kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah
pikiran tersebut dapat dikomunikasikan
http://fusliyanto.wordpress.com/2009/10/12/keterampilan-berbahasa/
http://fusliyanto.wordpress.com/2009/10/12/keterampilan-berbahasa/
Tahap-tahap
menulis.
·
Pra penulisan.
Pramenulis merupakan tahap persiapan. Pada tahap ini seorang penulis melakukan berbagai kegiatan, misalnya menemukan ide/gagasan, menentukan judul karangan, menentukan tujuan, memilih bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka dan mengumpulkan bahan-bahan.
Ide tulisan dapat bersumber dari pengalaman, observasi, bahan bacaan, dan imajinasi. Oleh karena itu, pada tahap pramenulis diperlukan stimulus untuk merangsang munculnya respon yang berupa idea tau gagasan. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas, misalnya membaca buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain.
Penentuan tujuan menulis erat kaitannya dengan pemilihan bentuk karangan. Karangan yang bertujuan menjelaskan sesuatu dapat ditulis dalam bentuk karangan eksposisi; karangan yang bertujuan membuktikan, meyakinkan, dan membujuk dapat disusun dalam bentuk argumentasi dan persuasi. Karangan yang bertujuan melukiskan sesuatu dapat ditulis dalam bentuk karangan deskripsi. Di samping seorang penulis dapat memilih bentuk prosa, puisi, atau drama untuk mengkomunikasikan gagasannya
·
Tahap penulisan
Tahap
menulis dimulai dari menjabarkan ide-ide ke dalam bentuk tulisan. Ide-ide
dituangkan dalam bentuk satu karangan yang utuh. Pada tahap ini diperlukan
berbagai pengetahuan kebahasaan dan teknik penulisan. Pengetahuan kebahasaan
digunakan untuk pemilihan kata, penentuan gaya bahasa, dan pembentukan kalimat.
Sedangkan teknik penulisan diterapkan dalam penyusunan paragraf sampai dengan
penyusunan karangan secara utuh.
·
Tahap merevisi.
Pada tahap merivisi
dilakukan koreksi terhadap keseluruhan paragraf dalam tulisan. Koreksi harus
dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur karangan dan kebahasaan.
Struktur karangan meliputi penataan ide pokok dan ide penjelas serta
sistematika penalarannya. Sementara itu aspek kebahasaan meliputi pemilihan
kata, struktur bahasa, ejaan dan tanda baca.
·
Tahap mengedit.
Apabila karangan sudah dianggap sempurna,
penulis tinggal melaksanakan tahap pengeditan. Dalam pengeditan ini diperlukan
format baku yang akan menjadi acuan, misalnya ukuran kertas, bentuk tulisan,
dan pengaturan spasi. Proses pengeditan dapat diperluas dan disempurnakan
dengan penyediaan gambar atau ilustrasi. Hal itu dimaksudkan agar tulisan itu
menarik dan lebih mudah dipahami.
·
Tahap
mempublikasikan.
Mempublikasikan
mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama, berarti menyampaikan karangan
kepada public dalam bentuk cetakan, sedangkan pengertian yang kedua disampaikan
dalam bentuk noncetakan. Penyampaian noncetakan dapat dilakukan dengan
pementasan, penceritaan, peragaan dan sebagainya.
3. Jelaskan
satuan bentuk bahasa dimulai dari terkecil yaitu fonem sampai ( wacana ) ?
Jawab :
·
Fonem yaitu, satuan bunyi bahasa atau ujaran terkecil
yang bersifat fungsional.
Ar, Hasnah
Faizah. 2010. Fonologi Bahasa Indonesia. Pekanbaru
: Cendikia Insani.
·
Morfem yaitu, satuan gramatikal terkecil yang memiliki
makna dan tidak dapat di bagi menjadi lebih kecil.
Morfem
terbagi 2 yaitu, morfem bebas yaitu, morfem yang tanpa kehadiran morfem lain
dapat muncul dalam pertuturan misalnya, pulang, makan, dan rumah. Sedangkan
morfem terikat adalah morfem yang tanpa digabung dulu dengan morfem lain tidak
dapat mucul dalam pertuturan misalnya,
semua afiks dalam bahasa indonesia adalah morfem terikat.
Chaer,
Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta
: Rineka Cipta.
·
Kata yaitu, deretan
huruf yang diapit oleh dua buah spasi, dan mempunyai satu arti.
Chaer,
Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta
: Rineka Cipta.
·
Frasa yaitu, satuan gramatikal yang berupa gabungan
kata yang bersifat nonpredikatif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang
mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Misalnya, meja baru, dan
rumah mewah.
Chaer,
Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta
: Rineka Cipta.
·
Klausa yaitu, satuan sintaksis berupa runtunan
kata-kata berkonstruksi predikatif.
Chaer,
Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta
: Rineka Cipta.
·
Kalimat yaitu, satuan yang langsung digunakan dalam
berbahasa, makna para tata bahasawan tradisional biasanya membuat definisi
kalimat dengan mengaitkan peranan kalimat itu sebagai alat interaksi dan
kelengkapan pesan atau isi yang akan disampaikan. Oleh karena itu, definisi
seperti “ kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisikan pikiran
yang lengkap” merupakan definisi umum yang biasa kita jumpai. Dalam kalimat
harus ada intonasi final. Intonasi final ada 3 yaitu : titik, tanda seru, dan
tanda tanya.
Chaer,
Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta
: Rineka Cipta.
·
Kata yaitu,
satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hirarki gramatikal merupakan
satuan gramatikal tertinggi dan terbesar. Sebagai satuan bahasa yang lengkap,
maka dalam wacana itu berarti terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang
utuh, yang bisa dipahami oleh pembaca ( dalam wacana tulis ) atau pendengar (
dalam wacana lisan ), tanpa keraguan apapun. Sebagai satuan gramatikal
terbesar, berarti wacana itu dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang
memenuhi persyaratan gramatikal, dan persyaratan kewacanaan lainnya.
Chaer,
Abdul. 2007. Lingustik Umum. Jakarta
: Rineka Cipta.
4. Jelaskan
fungsi kutipan dan catatan kaki dalam sebuah karya ilmiah ?
Jawab :
Fungsi
kutipan
·
Memperkuat argumen penulis.
·
Untuk penjelasan suatu uraian.
·
Bahan bukti untuk menunjang bahan yang kita sampaikan.
( dari
penjelasan dosen menulis lanjut, Hermaliza, M.Pd. )
dari Http://
Lecturer.ukdw.ac.id/othe/citation, pdf.
Bahwa fungsi
kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau membuktikan
kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yamg diperoleh
dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris
Fungsi
catatan kaki
·
Sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai
penghargaan karya orang lain.
·
Pendukung keabsahan/ pernyataan penulis yang tercantum
didalam teks/ sebagai penunjuk sumber.
·
Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi
tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa
kutipan.
·
Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada
bagian mana/ halaman berapa hal yang sama dibahas dalam tulisan tersebut.
Sumber :
Google
5. Buatlah dua
paragraf dengan tema kebersihan lingkungan kampus, mahasiswa dan masa depan
bangsa, sikap dan perilaku mahasiswa terhadap dosen. ( pilih salah satu. )
Jawab :
SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA TERHADAP DOSEN
Mahasiswa
pastinya memiliki hak dalam menilai sikap dan tingkah laku setiap dosennya.
Mahasiswa kebanyakkan sangat menyenangi dosen yang baik, ramah, berwibawa, dan
dalam menyampaikan mata kuliah bisa membedakan mana pada waktunya belajar dan mana waktunya bercanda. Pada saat belajar
pastinya semua memperhatikan dan serius, agar pembelajaran itu tidak
membosankan bagi peserta didiknya/ mahasiswanya maka dosen harus bisa membuat
suatu cerita lucu sehingga para mahasiswanya tertawa.
Jadi, Sikap
dan perilaku mahasiswa itu didasarkan juga dari bagaimana cara dosen tersebut
mengajar, apakah membosankan, menyenangkan dan lain sebagainya. Oleh karena itu
apabila seorang dosen ingin dihargai dan disenangi oleh setiap mahasiswanya
maka dosen tersebut harus bisa membuat mata kuliah itu menyenangkan dengan
berbagai cara apa pun yang disenangi oleh mahasiswa tersebut. Apakah dengan
cara penilaian atau pun yang lainnya yang dosen tersebut harus terima sebagai
bahan untuk merubah sesuatu dari yang kurang disukai oleh mahasiswa tersebut.
6. Perbaikilah
penulisan daftar pustaka ( bibliografi ) berikut ini ! kemudian susunlah
berdasarkan urutan yang tepat !
A.
Drs. Daeng Nurjamal M.Pd dan Drs. Warta Sumirat .M.A.
Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Bandung. 2008. Alfabeta.
Jawab : Nurjamal,
Daeng dan Warta Sumirat. 2008. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Bandung :
Alfabeta.
B.
Riau Pos. Budi Santoso. 2012. Riau dilanda Banjir. 24
Desember : Hlm 5.
Jawab :
Santoso, Budi. 2012. Riau dilanda Banjir. Riau Pos. 24 Desember. Hlm 5.
C.
Jos Daniel Parera. Diterjemahkan oleh Rudi Perdana.
2011. Graha Ilmu : Jakarta. Fungsi dan Kedudukkan Bahasa.
Jawab :
Parera, Jos Daniel. 2011. Fungsi Kedudukkan Bahasa Indonesia. Diterjemahkan
oleh Rudi Perdana. Jakarta : Graha Ilmu.
D.
Joko Rindo Purnomo S.Pd. Penggunaan Unsur Serapan
dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Riau Pos. Skripsi Sarjana. Program Studi Bahasa
dan Sastra Indonesia : universitas Riau. 2008.
Jawab :
Purnomo, Joko Rindo. 2008. Penggunaan Unsur Serapan dalam Tajuk Rencana – Sutar
Kabar Riau Pos. Skripsi Sarjana. Program Studi Bahasa Indonesia dan Sastra
Indonesia : Universitas Riau.
F Masnur
Muslich, dan Marsono. Jakarta : Bumi Aksara. 2011. Fonologi Bahasa Indonesia.
Jawab :
Muslich, Masnur dan Marsono. 2011. Fonologi
Bahasa Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar