Selasa, 13 Desember 2016

Materi IBM



1.      Bagaimanakah hubungan keterampilan membaca dan keterampilan menulis ?
Jawab :
Menulis adalah kegiatan berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan membaca adalah kegiatan yang bersifat reseptif. Seorang penulis menyampaikan gagasan, perasaan, atau informasi dalam bentuk tulisan. Sebaliknya seorang pembaca mencoba memahami gagsan, perasaan atau informasi yang disajikan dalam bentuk tulisan tersebut.
Membaca adalah suatu proses kegiatan yang ditempuh oleh pembaca yang mengarah pada tujuan melalui tahap-tahap tertentu (Burns, 1985). Proses tersebut berupa penyandian kembali dan penafsiran sandi. Kegiatan dimulai dari mengenali huruf, kata, ungkapan, frasa, kalimat, dan wacana, serta menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya (Anderson, 1986). Lebih dari itu, pembaca menghubungkannya dengan kemungkinan maksud penulis berdasarkan pengalamannya (Ulit, 1995). Sejalan dengan hal tersebut, Kridalaksana (1993) menyatakan bahwa membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambing-lambang grafis dan perubahannya menjadi bicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengajaran keras-keras. Kegiatan membaca dapat bersuara nyaring dan dapat pula tidak bersuara.
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambing-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambing-lambang grafis tersebut (Bryne, 1983). Lebih lanjut Bryne menyatakan bahwa mengarang pada hakikatnya bukan sekedar menulis symbol-simbol grafis sehingga berbentuk kata, dan kata-kata tersusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, akan tetapi mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca.
2.      Apa yang anda ketahui tentang konsep menulis? Tahapan apa saja yang harus dilakukan dalam menulis?
Jawab :

Konsep menulis.

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambing-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambing-lambang grafis tersebut (Bryne, 1983). Lebih lanjut Bryne menyatakan bahwa mengarang pada hakikatnya bukan sekedar menulis symbol-simbol grafis sehingga berbentuk kata, dan kata-kata tersusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, akan tetapi mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan
http://fusliyanto.wordpress.com/2009/10/12/keterampilan-berbahasa/

Tahap-tahap menulis.
·         Pra penulisan.

                        Pramenulis merupakan tahap persiapan. Pada tahap ini seorang penulis melakukan berbagai kegiatan, misalnya menemukan ide/gagasan, menentukan judul karangan, menentukan tujuan, memilih bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka dan mengumpulkan bahan-bahan.
Ide tulisan dapat bersumber dari pengalaman, observasi, bahan bacaan, dan imajinasi. Oleh karena itu, pada tahap pramenulis diperlukan stimulus untuk merangsang munculnya respon yang berupa idea tau gagasan. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas, misalnya membaca buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain.
                        Penentuan tujuan menulis erat kaitannya dengan pemilihan bentuk karangan. Karangan yang bertujuan menjelaskan sesuatu dapat ditulis dalam bentuk karangan eksposisi; karangan yang bertujuan membuktikan, meyakinkan, dan membujuk dapat disusun dalam bentuk argumentasi dan persuasi. Karangan yang bertujuan melukiskan sesuatu dapat ditulis dalam bentuk karangan deskripsi. Di samping seorang penulis dapat memilih bentuk prosa, puisi, atau drama untuk mengkomunikasikan gagasannya
·         Tahap penulisan

                                    Tahap menulis dimulai dari menjabarkan ide-ide ke dalam bentuk tulisan. Ide-ide dituangkan dalam bentuk satu karangan yang utuh. Pada tahap ini diperlukan berbagai pengetahuan kebahasaan dan teknik penulisan. Pengetahuan kebahasaan digunakan untuk pemilihan kata, penentuan gaya bahasa, dan pembentukan kalimat. Sedangkan teknik penulisan diterapkan dalam penyusunan paragraf sampai dengan penyusunan karangan secara utuh.

·         Tahap merevisi.
                        Pada tahap merivisi dilakukan koreksi terhadap keseluruhan paragraf dalam tulisan. Koreksi harus dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur karangan dan kebahasaan. Struktur karangan meliputi penataan ide pokok dan ide penjelas serta sistematika penalarannya. Sementara itu aspek kebahasaan meliputi pemilihan kata, struktur bahasa, ejaan dan tanda baca.

·         Tahap mengedit.
                         Apabila karangan sudah dianggap sempurna, penulis tinggal melaksanakan tahap pengeditan. Dalam pengeditan ini diperlukan format baku yang akan menjadi acuan, misalnya ukuran kertas, bentuk tulisan, dan pengaturan spasi. Proses pengeditan dapat diperluas dan disempurnakan dengan penyediaan gambar atau ilustrasi. Hal itu dimaksudkan agar tulisan itu menarik dan lebih mudah dipahami.

·          Tahap mempublikasikan.
                        Mempublikasikan mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama, berarti menyampaikan karangan kepada public dalam bentuk cetakan, sedangkan pengertian yang kedua disampaikan dalam bentuk noncetakan. Penyampaian noncetakan dapat dilakukan dengan pementasan, penceritaan, peragaan dan sebagainya.

3.      Jelaskan satuan bentuk bahasa dimulai dari terkecil yaitu fonem sampai  ( wacana ) ?
Jawab :
·         Fonem yaitu, satuan bunyi bahasa atau ujaran terkecil yang bersifat fungsional.
Ar, Hasnah Faizah. 2010. Fonologi Bahasa Indonesia. Pekanbaru : Cendikia Insani.

·         Morfem yaitu, satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna dan tidak dapat di bagi menjadi lebih kecil.
Morfem terbagi 2 yaitu, morfem bebas yaitu, morfem yang tanpa kehadiran morfem lain dapat muncul dalam pertuturan misalnya, pulang, makan, dan rumah. Sedangkan morfem terikat adalah morfem yang tanpa digabung dulu dengan morfem lain tidak dapat mucul dalam pertuturan misalnya,  semua afiks dalam bahasa indonesia adalah morfem terikat.
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

·         Kata yaitu, deretan   huruf yang diapit oleh dua buah spasi, dan mempunyai satu arti.
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta :  Rineka Cipta.

·         Frasa yaitu, satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Misalnya, meja baru, dan rumah mewah.
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

·         Klausa yaitu, satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata berkonstruksi predikatif.
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

·         Kalimat yaitu, satuan yang langsung digunakan dalam berbahasa, makna para tata bahasawan tradisional biasanya membuat definisi kalimat dengan mengaitkan peranan kalimat itu sebagai alat interaksi dan kelengkapan pesan atau isi yang akan disampaikan. Oleh karena itu, definisi seperti “ kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisikan pikiran yang lengkap” merupakan definisi umum yang biasa kita jumpai. Dalam kalimat harus ada intonasi final. Intonasi final ada 3 yaitu : titik, tanda seru, dan tanda tanya.
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

·         Kata yaitu,  satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hirarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar. Sebagai satuan bahasa yang lengkap, maka dalam wacana itu berarti terdapat konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang bisa dipahami oleh pembaca ( dalam wacana tulis ) atau pendengar ( dalam wacana lisan ), tanpa keraguan apapun. Sebagai satuan gramatikal terbesar, berarti wacana itu dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal, dan persyaratan kewacanaan lainnya.
Chaer, Abdul. 2007. Lingustik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

4.      Jelaskan fungsi kutipan dan catatan kaki dalam sebuah karya ilmiah ?
Jawab :
Fungsi kutipan
·         Memperkuat argumen penulis.
·         Untuk penjelasan suatu uraian.
·         Bahan bukti untuk menunjang bahan yang kita sampaikan.
( dari penjelasan dosen menulis lanjut, Hermaliza, M.Pd. )
dari Http:// Lecturer.ukdw.ac.id/othe/citation, pdf.
Bahwa fungsi kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yamg diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris

Fungsi catatan kaki
·         Sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan karya orang lain.
·         Pendukung keabsahan/ pernyataan penulis yang tercantum didalam teks/ sebagai penunjuk sumber.
·         Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan.
·         Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/ halaman berapa hal yang sama dibahas dalam tulisan tersebut.
Sumber : Google

5.      Buatlah dua paragraf dengan tema kebersihan lingkungan kampus, mahasiswa dan masa depan bangsa, sikap dan perilaku mahasiswa terhadap dosen. ( pilih salah satu. )
Jawab :
SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA TERHADAP DOSEN


Mahasiswa pastinya memiliki hak dalam menilai sikap dan tingkah laku setiap dosennya. Mahasiswa kebanyakkan sangat menyenangi dosen yang baik, ramah, berwibawa, dan dalam menyampaikan mata kuliah bisa membedakan mana pada waktunya belajar  dan mana waktunya bercanda. Pada saat belajar pastinya semua memperhatikan dan serius, agar pembelajaran itu tidak membosankan bagi peserta didiknya/ mahasiswanya maka dosen harus bisa membuat suatu cerita lucu sehingga para mahasiswanya tertawa.
Jadi, Sikap dan perilaku mahasiswa itu didasarkan juga dari bagaimana cara dosen tersebut mengajar, apakah membosankan, menyenangkan dan lain sebagainya. Oleh karena itu apabila seorang dosen ingin dihargai dan disenangi oleh setiap mahasiswanya maka dosen tersebut harus bisa membuat mata kuliah itu menyenangkan dengan berbagai cara apa pun yang disenangi oleh mahasiswa tersebut. Apakah dengan cara penilaian atau pun yang lainnya yang dosen tersebut harus terima sebagai bahan untuk merubah sesuatu dari yang kurang disukai oleh mahasiswa  tersebut.

6.      Perbaikilah penulisan daftar pustaka ( bibliografi ) berikut ini ! kemudian susunlah berdasarkan urutan yang tepat !
A.    Drs. Daeng Nurjamal M.Pd dan Drs. Warta Sumirat .M.A. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Bandung. 2008. Alfabeta.
Jawab : Nurjamal, Daeng dan Warta Sumirat. 2008. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Bandung : Alfabeta.

B.     Riau Pos. Budi Santoso. 2012. Riau dilanda Banjir. 24 Desember : Hlm 5.
Jawab : Santoso, Budi. 2012. Riau dilanda Banjir. Riau Pos. 24 Desember. Hlm 5.

C.     Jos Daniel Parera. Diterjemahkan oleh Rudi Perdana. 2011. Graha Ilmu : Jakarta. Fungsi dan Kedudukkan Bahasa.
Jawab : Parera, Jos Daniel. 2011. Fungsi Kedudukkan Bahasa Indonesia. Diterjemahkan oleh Rudi Perdana. Jakarta : Graha Ilmu.

D.    Joko Rindo Purnomo S.Pd. Penggunaan Unsur Serapan dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Riau Pos. Skripsi Sarjana. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia : universitas Riau. 2008.
Jawab : Purnomo, Joko Rindo. 2008. Penggunaan Unsur Serapan dalam Tajuk Rencana – Sutar Kabar Riau Pos. Skripsi Sarjana. Program Studi Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia : Universitas Riau.

E.     Heri Susanto. Http://abstrak.digilid.upi.edu. 29 November 2011.2010. Bahasa dan Budaya.
Jawab : Susanto, Heri. 2010. Bahasa dan Budaya. http://abstrak.digilid.upi.edu. 29 November 2011.

F Masnur Muslich, dan Marsono. Jakarta : Bumi Aksara. 2011. Fonologi Bahasa Indonesia.
Jawab : Muslich, Masnur dan Marsono. 2011. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar