Memori Hujan
Karya: Iklima Syafitri
Hujan mengantarkan kenangan yang sempat
menepi
Dalam suara riuhnya menghempas bumi
tanpa iba
Dalam sikapnya yang dingin memutar
kembali kenangan di setiap rintiknya
Terkadang ia berbaik hati memberi jeda
pada bumi yang renta
Hujan kembali memutar memori kusut di
18 tahun silam
Dalam sepenggal kisah lama yang
separuh raib tak terjamah
Di saat ia datang kembali dalam
rintiknya yang menghapus jejak...
Milik siapa!
Terkadang ia juga datang bersama tanda
tanya dalam rintiknya
Memahat sedikit demi sedikit amnesia
dalam hati yang membeku dalam jiwa
Namun..,
ia tetap mengoyahkan raga untuk berusaha mengingat kembali kenangan yang tak
terjamah.
Memori hujan...
Ia kembali menampakkan wajah
kusamnya yang lelah menahan kesedihan
Sesekali memberi peringatan dalam
rintiknya
Pada bumi yang renta, bahkan juga
pada dedaunan yang kedinginan memeluk ranting
yang rapuh
Namun,
Ketika ia memberi jeda dalam kesedihannya
Semuanya
berubah, ia bersahabat dengan antusias dengan bumi yang renta
Berkolaborasi
dengan mentari senja melukiskan warna-warna indah bernama pelangi
Dan
kian larut dalam romantisnya yang menawan
Hingga
senja pun menggantikan keindahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar