Selasa, 13 Desember 2016

Pemfokusan Makna


PEMFOKUSAN MAKNA

            Dalam bahasa indonesia dikenal adanya berbagai makna kata yang berhubungan dengan kata-kata lainnya. Diantaranya adalah jenis kata polisemi, hipernim dan hiponim. Mari kita bahas satu persatu jenis / macam makna kata tersebut mulai dari arti definisi / pengertian hingga contoh-contohnya.
Polisemi
            Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu kata seperti kata "Kepala" dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher.
Contoh : "Kepala"
- Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah smp kroto emas. (kepala bermakna pemimpin).
- Kepala anak kecil itu besar sekali karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian tubuh manusia yang ada di atas).
- Tiap kepala harus membayar upeti sekodi tiwul kepada ki joko cempreng. (kepala berarti individu).
- Pak Sukatro membuat kepala surat untuk pengumuman di laptop eee pc yang baru dibelinya di mangga satu. (kepala berarti bagian dari surat).
Hipernim dan Hiponim
            Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim.
Contoh :
- Hipernim : Hantu.
- Hiponim : Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak, pastur buntung, tuyul, genderuwo, suster ngesot, dan lain-lain.
- Hipernim : Ikan.
- Hiponim : Lumba-lumba, tenggiri, hiu, betok, mujaer, sepat, cere, gapih singapura, teri, sarden, pari, mas, nila, dan sebagainya.
- Hipernim : Odol.
- Hiponim : Pepsodent, ciptadent, siwak f, kodomo, smile up, close up, maxam, formula, sensodyne, dan lain-lain.
- Hipernim : Kue.
- Hiponim : Bolu, apem, nastar nenas, biskuit, bika ambon, serabi, tete, cucur, lapis, bolu kukus, bronis, sus, dan lain-lain.

Contoh kalimat makna seperti sinonim, hiponimi, polisemi, dan antonimi.
Sinonim
            Sinonim adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran lainnya.
Contoh Sinonim.
·         Binatang          = Fauna.
·         Bohong           = Dusta.
·         Haus                = Dahaga.
·         Pakaian            = Baju.
·         Bertemu          = Berjumpa.
·         Buruk              = Jelek.
·         Bunga              = Kembang.
·         Mati                 = Wafat.
·         Hulubalang      = Komandan.
·         Aku                 = Saya.
·         Melihat            = Melirik.


Hiponimi
            Hiponimi adalah hubungan semantik antara sebuah bentuk ujaran yang maknanya tercangkup dalam makna bentuk ujaran yang lain. Misalnya, antara kata merpati dan kata burung, makna kata merpati tercakup dalam makna burung, dapat dikatakan merpati adalah burung tetapi burung bukan hanya merpat, bisa saja perkutut, beo, dan cendrawasih.
Homonimi
            Homonimi adalah dua buah kata satu ujaran yang bentuknya “kebetulan” sama maknanya tentu saja berbeda, karena masing-masing merupakan kata atau bentuk ujaran yang berlainan. Misalnya : antara kata bisa yang berarti “racun ular” dan kata bisa yang berarti “sanggup” dan antara kata “pacar” yang bermakna “inai” dan kata pacar yang bermakna “kekasih”.
Antonimi
            Adalah hubungan semantik antara dua buah satuan ujaran yang maknanya menyatakan kebalikkan, pertentangan , atau kontras antara yang satu dengan yang lain.
Contoh Antonimi :
·         Kata hidup dan mati.
·         Kata besar dan kecil.
·         Kata suami dan istri.
·         Kata keras dan lembek.
·         Kata naik dan turun.
·         Kata kaya dan miskin.
·         Kata surga dan neraka.
·         Kata laki-laki dan perempuan.
·         Kata atas dan bawah.
·         Kata kiri dan kanan.
·         Kata depan dan belakang.
·         Kata mundur dan maju.
·         Kata buruk dan baik.
·         Kata membeli dan menjual.
·         Kata guru dan murid.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar