Puisi yang berjudul Narasi di Penghujung Gerimis Senja, merupakan salah satu puisi Antologi buku Nostalgia.
Narasi di Penghujung Gerimis Senja
Karya: Iklima Syafitri
Tentang senja
Yang anggun dalam biasnya yang mulai
tampak merona
Terlihat pada gurat wajahnya yang
malu-malu pada jeda di penghujung gerimis
Yang ditapaki jejak basah
Masih
tentang senja
Bergembira
di riangnya saat gerimis memberi jeda
Menapaki
bersama nyanyian dedaunan yang ringkih di pukul gerimis
Lewat
nada-nada oktaf tujuh yang dipandu rasi angin
Lihatlah! para dedaunan tertawa geli
digelitik angin
Berderai-derai di rantingnya yang basah
oleh gerimis
Berderai-derai di penghujung gerimis
senja
Lihatlah,
ia begitu menawan menggoda
Di
bekas luka wajah langit yang telah terhabis kikis di dukanya
Di
wajahnya yang putih, bahkan di usianya yang mulai putih
Berenkarnasi
sang senja di penghujung gerimis
Terbiaskan rona wajahnya yang semakin
merona dibinarnya
Terlihat anggun menggoda mata sampai ke
puncaknya
Hingga pekad malam memudarkan dibias
jingganya
Menutup rasa lelah untuk melewati hari
besok yang kian menua
Pekanbaru, 24 Oktober 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar